RSS

KARBOHIDRAT


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam yang banyak ditemukan dalam hidup makhluk hidup terutama tanaman. Pada tanaman yang berklorofil, karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari, disebut fotosintetis.
nCO2 + nH2O             Sinar           (CH2O)n + nO2
                                            matahari
Pati adalah bentuk utama penyimpanan karbohirat yang digunakan untuk sumber makanan atau energi sedangkan selulosa adalah komponen utama karbohidrat pada tanaman. Glukosa adalah karbohidrat sederhana yang paling banyak diperlukan dalam tubuh manusia. Dua macam karbohidrat, yaitu D-ribosa dan 2-deoksiribosa adalah merupakan penyusun kerangka inti molekul genetik DNA dan RNA. Karbohidrat juga merupakan bagian penting dalam koenzim, antibiotika, tulang rawan, kulit kerang dan dinding sel bakteri.
Karbohidrat merupakan sumber energi yang paling utama dalam tubuh makhluk hidup. Fungsi karbohidrat dalam organisme sama seperti fungsi bensin dalam kendaraan bermotor. Tumbuh-tumbuhan, dengan bantuan klorofil yang mampu menangkap energi sinar matahari, membuat karbohidrat melalui proses fotosintesis.
Manusia dan hewan, yang tidak mempunyai klorofil, memperoleh karbohidrat dengan makanan bagian tumbuh-tumbuhan yang mengendung karbohidrat, terutama bagian biji atau umbi, misalnya padi, kentang, gandum, singkong, jagung, sagu, ubi jalar, talas, dan sebagainya.
Di samping merupakan sumber energi bagi makhluk hidup, senyawa-senyawa karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industri, misalnya pembuatan serat pakaian, kertas, film, industri fermentasi, dan sebagainya.
  1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana reaksi masing-masing  golongan karbohidrat dengan tiap pereaksi?
  1. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah mempelajari beberapa sifat-sifat golongan karbohidrat.
  1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan reaksi golongan karbohidrat dengan tiap pereaksi.


  1. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum ini adalah agar dapat mengetahui sifat-sifat  golongan karbohidrat berdasarkan spesifikasi tiap-tiap pereaksi.




















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.   Teori Umum
Karbohidrat adalah hasil alam yang melakukan banyak fungsi penting dalam tumbuhan maupun hewan. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksi keton atau senyawa yang menghasilkan senyawaan yang serupa pada hidrolisis, dengan rumus umum (Cn(H2O)n (Sutresna : 2004).
Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga sebagai “hidrat dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang tidak tepat, karena ternyata ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris seperti itu, tetapi bukan karbohidrat. Misalnya asam asetat dapat ditulis sebagai C2(H2O)2 dan formaldehid dengan rumus CH2O, nyatanya keduanya bukan karbohidrat. Dengan demikian suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari empirisnya saja, tetapi yang paling penting adalah rumus strukturnya (Sutresna : 2004).
Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah yang menemukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat, maka senyawa tersebut dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan polihidroksiketon (Tim Dosen Kimia Dasar : 2005)
Berdasarkan hasil hidrolisis dan strukturnya maka karbohidrat dibagi atas tiga golongan besar yaitu :
  1. Monosakarida, adalah satuan karbohidrat yang paling sederhana. Contoh : glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
  2. Oligosakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida. Contoh : sukrosa, maltosa, dan laktosa.
  3. Polisakarida, adalah karbohidrat yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari delapan monosakarida. Contoh : pati (gandum, tepung, jagung, tepung beras) (Tim Dosen Kimia : 2006).
Istilah sakarida berasal dari bahasa latin (saccharum = gula) dan mengacu pada rasa manis senyawa karbohidrat sederhana. Hasil hidrolisis ketiga kelas utama karbohidrat tersebut saling berkaitan (Ishak, dkk : 1982 ).
Polisakarida    H2O     Oligosakarida              H2O       Monosakarida
                        H+                                    H+
Contoh : hidrolisis pati menjadi maltosa dan akhirnya glukosa
(C12H20O10)n     n H2O   nC12H22O11    nH2O     2n  C6H12O6
      pati                             maltosa                           glukosa
(polisakarida)                          (disakarida)                  (monosakarida)

Tiga kelompok besar senyawa karbohidrat.
  1. Monosakarida (Sutresna : 2004)
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana, yaitu karbohidrat yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis  menjadi karbohidrat yang lain. Monosakarida yang penting adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa.







    Glukosa                             Fruktosa                              Galaktosa
  1. Disakarida (Sutresna : 2004)
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk dari reaksi dua molekul monosakarida. Disakarida yang penting, yaitu :
    1. Sakarosa (sukrosa; gula tebu), yang terbentuk dari reaksi glukosa dan fruktosa.








Sukrosa lebih popular disebut gula pasir. Sukrosa terdapat pada semua tanaman yang mengalami fotosintesis dan berfungsi sebagai sumber energi. Ikatan antara unit glukosa dengan unit fruktosa melalui ikatan glioksida, dengan menggunakan atom karbon anomerik, yaitu atom C-1 dari unit glukosa terikat melalui oksigen ke atom C-2 pada unit fruktosa dan fruktosa merupakan bentuk furanosa.
    1. Laktosa (gula susu), yang terbentuk dari reaksi glukosa dan galaktosa.( Sutresna : 2004)






Laktosa adalah gula utama yang terdapat dalam susu sapi dan manusia (4-8% laktosa). Hidrolisis laktosa menghasilkan D-glukosa dan D-galaktosa dalam jumlah yang sama. Karbon anomerik unit galaktosa mempunyai konfigurasi b pada atom C-1 yang dihubungkan dengan gugus hidroksil atom C-4 dari unit glukosa.
    1. Maltosa, yang terbentuk dari reaksi dua molekul glukosa ( Sutresna : 2004)
Maltosa adalah disakarida yang diperoleh sebagai hasil hidrolisis pati. Hidrolisis maltosa selanjutnya menghasilkan glukosa. Oleh karena itu, maltosa terdiri dari dua satuan glukosa, terikat antara satu dengan yang lain melalui ikatan α-1,4 glioksida.

  1. Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang merupakan polimer dari monosakarida. Beberapa polisakarida yang terpenting, yaitu selulosa, amilum, dan glikogen. (Sutresna : 2004)
    1. Selulosa
Selulosa adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4 – β-glikosida 300-15000 unit D-glukosa membentuk rantai lurus, terikat sebagai unit-unit selulosa.
Selulosa tidak termasuk gula pereduksi, karena relatif tidak lagi memiliki atom karbon hemiasetal. Walaupun selulosa memiliki karbon hemiasetal pada ujung ranting, tetapi pengaruhnya tidaklah nyata, karena sangat kecil jika dibandingkan dengan molekulnya yang besar.(Sutresna : 2004)
    1. Amilum
Amilum disebut juga pati. Pati merupakan polisakarida yang melimpah setelah selulosa. Berfungsi sebagai penyimpan energi. Pati banyak terdapat pada padi-padian, kentang, jagung, dan lain-lain. Pati dapat dipisahkan menjadi dua komponen utama berdasarkan kelarutan bila dibubur dalam air panas. Sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% adalah amilopektin (tidak larut). (Sutresna : 2004)
Glikogen
Glikogen adalah polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan glukosa dalam hewan (terutama dalam hati dan otot). Struktur glikogen mirip amilopektin, yaitu mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4-α-dengan percabangan 1,6-α. Glikogen dihasilkan jika glukosa diserap ke dalam darah dan diangkut ke hati, otot, lalu membentuk polimer dengan enzim. Glikogen membantu mempertahankan keseimbangan gula darah dalam tubuh, dengan jalan menyimpan kelebihan gula yang dicerna dari makanan dan mensuplainya ke dalam darah jika diperlukan. (Sutresna : 2004
B.   Uraian Bahan
1.    Amilum (Dirjen POM Edisi III : 720)
Nama resmi                     :  Amylum
Nama lain                        :  Amilum
RM / BM                           :  C6H20O10. H2O
Rumus bangun              : 




Pemerian                         :  Serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan kecil; tidak berbau; tidak berasa.
Kelarutan                        :  Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%)P.
Penyimpanan                 : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk dan kering.
Kegunaan                       :  Sebagai sampel.
2.    Asam Klorida (Dirjen POM Edisi III : 649)
Nama resmi                     :  Acidum hydrochloridum
Nama lain                        :  Asam klorida
RM / BM                           :  HCl / 36,46
Pemerian                         :  Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau yang hilang.
Kelarutan                        :  Larut dalam dua bagian air.
Penyimpanan                 : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                       :  Sebagai pereaksi.
3.    Aquadest (Dirjen POM Edisi III : 96)
Nama resmi                     :  Aqua destillata
Nama lain                        :  Air suling, aquadest
RM / BM                           :  H2O / 18,02
Pemerian                         :  Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
Penyimpanan                 : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                       :  Sebagai pelarut.
4.    Benedict
Terdiri dari Cu2+ dan ion sitrat atau Cu0 saja 
5.    Fehling
Fehling A ( Reagen : 692)
Nama resmi            :  Fehling A
Kandungan           : CuSO4.5H2O  34,64 g H2SO4 pekat 6,5 ml dan aquadest 500 ml    
                                       Pemerian                : Cairan berwarna biru, tidak berbau
                                       Kelarutan               : Mudah larut dalam air
Penyimpanan        : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan              : Sebagai oksidator
Fehling B ( Reagen : 692)
Nama resmi            :  Fehling B
Kandungan           : K. Na tartrat 176 g, NaOH 77 g, aquadest 500 ml
                                       Pemerian                :  Cairan tidak berwarna, tidak berbau
                                       Kelarutan               :  Mudah larut dalam air
Penyimpanan        :  Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan              :  Sebagai oksidator
6.    Glukosa (Dirjen POM Edisi III : 268)
Nama resmi                     :  Glucosum
Nama lain                        :  Glukosa
RM / BM                           : C6H12O6 / 198,17

Rumus Bangun             :







Pemerian                         :  Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan                        :  Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%)P mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P.
Penyimpanan                 :  Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                       :  Sebagian sampel
7.    Iodium (Dirjen POM Edisi III  :684)
Nama resmi                     :  Iodum
Nama lain                        :  Iodium
RM / BM                           : I2 / 126,91
Pemerian                         :  Keping atau butir, berat, mengkilap seperti logam, bau khas.
Kelarutan                        :  Larut dalam kurang lebih 3500 bagian air, dalam 13 bagian etanol (95%), dalam kurang lebih 80 bagian gliserol P
Penyimpanan                 : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                       :  Sebagai pereaksi.
8.    Natrium Hidroksida (Dirjen POM Edisi III : 412)
Nama resmi                     :  Natrii hydroksidum
Nama lain                        :  Natrium hidroksida
RM / BM                           :  NaOH / 40,00
Pemerian                         :  Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering, keras, rapuh, dan menunjukkan susunan hablur, putih, mudah meleleh basa. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap karbondioksida.
Kelarutan                        :  Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%).
Penyimpanan                 : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                       :  Sebagai pereaksi.
9.    Perak Nitrat (Dirjen POM Edisi III  : 97)
Nama resmi                     :  Argenti nitras
Nama lain                        :  Perak nitrat
RM / BM                           :  AgNO3 / 169,87
Pemerian                         :  Hablur transparan atau serbuk hablur berwarna putih; tidak berbau; menjadi gelap jika kena cahaya.
Kelarutan                        :  Sangat mudah larut dalam air; larut dalam etanol (95%) P
Penyimpanan                 : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Kegunaan                       :  Sebagai pereaksi.
10. Sukrosa (Dirjen POM Edisi III : 725)
Nama resmi                     :  Sakarosa
Nama lain                        :  Sukrosa
RM / BM                           : C12H22O11 / 342,20

Rumus bangun              : 





Pemerian                         :  Hablur tidak berwarna atau massa hablur atau serbuk warna putih; tidak berbau; rasa manis
Kelarutan                        :  Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370 bagian etanol (95%) P.
Penyimpanan                 : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                       :  Sebagai sampel.
C.   Prosedur Kerja (Anonim : 2011)
1.    Monosakarida
a.    Reaksi Glukosa dengan Larutan Perak Beramoniak
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO3 0,1 M. Tambahkan NH4OH sampai endapan yang tebentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya masukkan ke dalam tabung reaksi 1 ml larutan glukosa 10%. Kocok dan masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas yang berisi air panas selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi.
b.    Reaksi Glukosa dengan larutan fehling
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B kocok, tambahkan 1 ml larutan glukosa 10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama 1 menit. Amati perubahan yang terjadi.
c.    Uji Benedict
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan benedict. Tambahkan 1 ml larutan glukosa 10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama 5 menit. Dinginkan, amati perubahan yang terjadi.
2.    Disakarida
a.    Reaksi Sukrosa dengan Larutan Perak Beramoniak
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO3 0,1 M. Tambahkan NH4OH tetes pertetes sambil dikocok sampai endapan yang terbentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya masukkan ke dalam tabung reaksi 1 ml sukrosa 10%. Kocok dan masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi.
b.    Uji Benedict
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan Benedict. Tambahkan 1 ml larutan sukrosa 10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5 menit. Dinginkan, amati perubahan yang terjadi.
3.    Polisakarida
a.    Reaksi Amilum dengan Iodium
           Isi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan amilum 2%. Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M. Amati perubahan yang terjadi, panaskan tabung reaksi selama beberapa menit. Dinginkan, amati perubahan yang terjadi.
b.    Hidrolisis Amilum
           Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan amilum 2% tambahkan 10 tetes HCl pekat. Panaskan tabung reaksi sampai larutan mendidih selama beberapa menit. Tambahkan beberapa tetes larutan NaOH 10% sampai larutan bersifat basa. Ambil 3 ml larutan ini dan masukkan ke dalam tabung reaksi lain dan tambahkan 2 ml larutan benedict panaskan diatas air yang mendidih selama 5 menit. Amati perubahan yang terjadi.





BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.   Alat yang Dipakai
Adapun alat yang digunakan adalah batang pengaduk, botol semprot, cawan porselen, etiket, gelas kimia, gelas ukur, gegep kayu, lap kasar, lap halus, pipet tetes, rak tabung, sendok tanduk, dan tabung reaksi.
B.   Bahan yang Digunakan
Adapun bahan yang digunakan adalah AgNO3 0,1 M, aquadest, larutan Amilum 2%, Benedict, Fehling A, Fehling B, Glukosa10%, HCl pekat, Iodium (I2), Natrium hidroksida (NaOH), NH4OH 1 M, Perak Nitrat (AgNO3), Sukrosa 10%.
C.   Cara Kerja
1.    Monosakarida
a.    Reaksi Glukosa dengan Larutan Perak Beramoniak
Disiapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan AgNO3. Ditambahkan NH4OH sampai endapan yang tebentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 ml larutan glukosa 10%. Dikocok dan dimasukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas yang berisi air panas selama beberapa menit. Dimati perubahan yang terjadi.
b.    Reaksi Glukosa dengan larutan fehling
Disiapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung reaksi diisi dengan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B, di kocok dan ditambahkan 1 ml larutan glukosa 10%. Dimasukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama 1 menit. Diamati perubahan yang terjadi.
c.    Uji Benedict
Disiapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan benedict. Ditambahkan 1 ml larutan glukosa 10%. Dimasukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama 5 menit. Didinginkan dan diamati perubahan yang terjadi.
2.    Disakarida
a.    Reaksi Sukrosa dengan Larutan Perak Beramoniak
Disiapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan AgNO3 0,1 M. Ditambahkan NH4OH tetes pertetes sambil dikocok sampai endapan yang terbentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 ml sukrosa 10%. Dikocok dan dimasukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama beberapa menit. Diamati perubahan yang terjadi.


b.    Uji Benedict
Disiapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan Benedict. Ditambahkan 1 ml larutan sukrosa 10%. Dimasukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5 menit. Didinginkan, diamati perubahan yang terjadi.
3.    Polisakarida
a.    Reaksi Amilum dengan Iodium
Disiapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung reaksi diisi dengan 3 ml larutan amilum 2%. Ditambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M. Diamati perubahan yang terjadi, dipanaskan tabung reaksi selama beberapa menit. Didinginkan, diamati perubahan yang terjadi.
b.    Hidrolisis Amilum
Disiapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung reaksi diisi dengan 5 ml larutan amilum 2% ditambahkan 10 tetes HCl pekat. Dipanaskan tabung reaksi sampai larutan mendidih selama beberapa menit. Ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH 10% sampai larutan bersifat basa. Diambil 3 ml larutan ini dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi lain dan ditambahkan 2 ml larutan benedict panaskan diatas air yang mendidih selama 5 menit. Diamati perubahan yang terjadi.

BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A.   Hasil Praktikum
1.    Tabel Pengamatan
               Monosakarida
a.    Reaksi glukosa dengan larutan perak beramoniak
Zat-zat yang direaksikan
Warna endapan/larutan
AgNO3 + sedikit NH4OH
AgNO3+kelebihan NH4OH
AgNO3 + sedikit NH4OH +glukosa
Endapan hitam/bening kotor
Larut/ bening

Endapan hitam/coklat hitam

b.    Reaksi Glukosa degan larutan Fehling
Zat-zat yang direaksikan
Warna endapan/larutan
Fehling A + Fehling B
Fehling + glukosa
Larut/ biru tua
Endapan Merah bata

c.    Uji benedict
Zat-zat yang direaksikan
Warna endapan/larutan
Glukosa + benedict
Endapan merah bata



            Disakarida
a.    Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak
Zat-zat yang direaksikan
Warna endapan/larutan
Larutan perak beramoniak sukrosa
Endapan hitam / abu-abu

b.    Uji benedict
Zat-zat yang direaksikan
Warna endapan/larutan
Sukrosa 10% + Benedict
Endapan cokelat/ larutan jingga

      Polisakarida
a.    Reaksi amilum dengan yodium
Zat-zat yang direaksikan
Warna endapan/larutan
Larutan amilum
Amilum + Iodium
Amilum + I2 + Pemanasan

Setelah didinginkan
Larutan putih
Biru kehitaman
Larutan tetap
Larutan tetap

b.    Hidrolisis amilum
Zat-zat yang direaksikan
Warna endapan/larutan
Larutan amilum
Amilum + HCl panas
Amilum + HCl panas + NH4OH
+ Benedict
Larutan keruh
Larutan bening
Tidak berubah
Bening → biru muda


2.    Reaksi
a.    Monosakarida
·         Reaksi glukosa dengan perak beramoniak
2     AgNO3 + 2NH4OH                       2AgOH ↓ putih + 2NH4NO3
2     Ag2O + NH4OH                           2 Ag (NH3) OH + H2O


·        Reaksi glukosa dengan fehling


·        Reaksi glukosa dengan benedict



b.    Disakarida
·        Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak




·        Uji benedict



c.    Polisakarida
·        Reaksi amilum dengan yodium
Sebelum dipanaskan




Setelah dipanaskan




Hidrolisis Amilum

                                                            + HCl  →


H2O                                                                       + H2O
NaOH                                                                  













B.   Pembahasan
Karbohidrat adalah salah satu senyawa organic biomakromolekuler alam yang banyak ditemukan dalam makhluk hidup. Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi yang dari rumus strukturnya akan terlihat bahwa gugus fungsi yang penting yaitu gugus karbonil (aldehid dan keton).
Dalam percobaan ini kita menggunakan tiga jenis karbohidrat, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida yang digunakan adalah glukosa, disakarida yang digunakan adalah sukrosa sedangkan polisakarida yang digunakan adalah amilum.
Pada percobaan ini digunakan beberapa pereaksi antara lain : Benedict, Fehling, dan beberapa pereaksi lain yaitu : larutan AgNO3 0,1 N, HCl pekat,  NaOH,  iodium 0,1 N,  H2SO4 pekat, dan NH4OH 1 M.
Untuk percobaan monosakarida yakni reaksi glukosa dengan larutan beramoniak, AgNO3 yang ditambahkan dengan sedikit NH4OH menghasilkan endapan hitam dan larutan bening kotor, kemudian AgNO3 yang ditambahkan dengan kelebihan NH4OH menghasilkan larutan bening, lalu AgNO3 yang ditambahkan dengan glukosa dan NH4OH menghasilkan Endapan hitam (Cermin perak) dengan larutan berwarna cokelat hitam. Hal ini disebabkan karena pereaksi yang mengandung perak nitrat bereaksi positif dengan glukosa dan setelah dipanaskan glukosa yang memiliki gugus aldehid akan mereduksi Ag+ menjadi Ag dan menghasilkan endapan yang menempel pada dinding tabung, yaitu endapan cermin perak. Selanjutnya, glukosa yang direaksikan dengan larutan fehling A dan fehling B akan menghasilkan larutan berwarna biru. Namun, setelah dipanaskan terbentuk endapan merah bata. Hal ini disebabkan karena larutan fehling yang terdiri dari campuran kupri sulfat, Na-kalium tatrat, dan natrium hidroksida dengan gula reduksi yang dipanaskan akan membentuk endapan yang berwarna hijau, kuning-orange atau merah, tergantung dari macam gula reduksi. Ketika  glukosa direaksikan dengan benedict dan menghasilkan endapan merah bata. Hal ini sesuai dengan literatur karena reaksi benedict dengan gula reduksi akan terjadi reaksi oksidasi dan dihasilkan endapan merah dari kupro oksida.
Pada percobaan disakarida yakni reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak, mula-mula AgNO3 dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan beberapa tetes NH4OH sampai endapan yang terbentuk melarut kembali kemudian ditambahkan dengan sukrosa sehingga menghasilkan endapan hitam denngan larutan yang berwarna keabu-abuan. Sedangkan reaksi  sukrosa dengan benedict menghasilkan larutan berwarna biru yang setelah dipanaskan menghasilkan endapan merah bata sedikit jingga. Hal ini disebabkan karena sukrosa memiliki gugus aldehid yang akan bereaksi positif terhadap pereaksi benedict.
Pada percobaan polisakarida, yaitu ketika amilum direaksikan dengan larutan iodium dihasilkan larutan dan endapan biru tua, dan setelah dipanaskan larutan tersebut tetap. Dan setelah didinginkan akan tetap berwarna biru. Hal ini terjadi karena adanya pengikatan iod oleh gugus amilum pada saat dipanaskan. Ikatan itu putus dan ketika didinginkan, ikatan itu kembali. Jadi dapat dikatakan ikatan tersebut semu.Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan literature/ teori yang ada bahwa karbohidrat golongan polisakarida akan memberi reaksi dengan larutan iodium dan memberi warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya, yaitu amilosa dan iodium akan menghasilkan larutan berwarna biru. Selanjutnya pada reaksi hidrolisis amilum akan menghasilkan larutan biru muda. Amilum yang dihidrolisis dengan HCl pekat akan terurai menjadi disakarida yang dengan hidrolisis lanjutan menghasilkan monosakarida.
Adapun kesalahan yang terjadi, selama praktikum sehingga data yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur kemungkinan besar dipengaruhi oleh :
a.    Kesalahan   personil dan operasi
Kesalahan yang disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis dan analisis (personal) dan bukan karena metode, sedangkan kesalahan operasi umumnya bersifat fisik.
b.    Kesalahan metode
Kesalahan ini disebabkan oleh cara pengambilan sampel dan kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna.


BAB V
KESIMPULAN DAN  SARAN
A.  Kesimpulan
               Berdasarkan dari hasil percobaan dan hasil yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Pada monosakarida, glukosa bereaksi positif dengan pereaksi Fehling dan Benedict menghasilkan endapan merah bata, dengan pereaksi Tollens menghasilkan endapan perak
2.    Pada disakarida, sukrosa bereaksi dengan AgNO3 dan membentuk endapan cermin perak. Pada uji benedict menghasilkan endapan merah bata
3.    Pada polisakarida amilum bereaksi dengan iodium menghasilkan larutan biru dan pada pereaksi benedict akan menghasilkan larutan ungu muda
  1. Saran
Komunikasi antara asisten dan praktikan telah berjalan baik, harap dipertahankan.






DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Hawab, H. M., 2004. Pengantar Biokimia. Bayumedia, Jakarta.

Sutresna, Nana. 2004. Kimia. Grafindo Media Pratama, Bandung
Tim Dosen Kimia Dasar. 2005. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Hasanuddin, Makassar

Tim Dosen Kimia Dasar. 2005. Kimia Dasar. Universitas Hasanuddin: Makassar

Tim Penyusun, 2011, Penuntun Praktikum Kimia Organik, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

dulla selayar mengatakan...

gambar nya gak ada yah ?