RSS

Laporan PROTEIN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Protein adalah molekul organic yang terbanyak didalam sel. Lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Selain itu, protein adalah biomomekul yang sesungguhnya, karena senyawa ini menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan.
Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada lagi yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein mudah larut dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut dalam air. Pada percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu, keasaman/pH dan garam-garam organic atau anorganik dapat memengaruhi sifat-sifat protein, misalnya struktur dan kelarutannya.
B.     Rumusan Masalah          
1.      Bagaimanakah kelarutan putih telur dalam air, Na2CO3, HCl dan NaOH?
2.      Bagaimanakah reaksi putih telur dengan HNO3 dan ditambahkan dengan NaOH setelah dipanaskan?
3.        Bagaimanakah reaksi protein dengan ion-ion logam seperti AgNO3, CuSO4, NaCl, FeCl3, Pb(NO3)2 ?\

C. Maksud Praktikum
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa siat protein berdasarkan reaksi kimia.
D. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami reaksi uji terhadap asam amino dan protein dari sampel (telur ayam ras), serta mengidentifikasi rekasi-reaksi spesifik asam amino dan protein.
E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum adalah untuk mengetaui kelarutan protein dan asam amino pada sampel (telur ayam ras) berdasarkan uji kelarutan protein, koagulasi protein serta reaksi dengan ion-ion logam.












BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh kita juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur Karbon sebanyak 50%, Hidrogen 7%, Oksigen 23% dan Nitrogen 16%. Yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor sebanyak 0-3%, belerang 0-3%, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Winarno, 2004).
Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Protein ini bervariasi sesuai strukturnya. Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah, dan urutan asam aminonya. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau enzim,protein akan menghasilkan asam-asam amino. Protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi,pH, dan pelarut organik (Syukri S, 1999).
Molekul protein berukuran lebih besar dibanding karbohidrat dan kipida. Molekul protein terdiri dari ribuan atom. Satuan dasar penyusun protein adal asam amino (Benyamin Lakitan 1993).
Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O, dan unsur khusus yang terdapat di dalam protein dan tidak terdapat di dalam molekul karbohidrat dan lemak ialah nitrogen (N). Bahkan dalam analisa bahan makanan dianggap bahwa semua N berasal dari protein, suatu hal yang tidak benar. Unsur nitrogen ini di dalam makanan mungkin berasal pula dari ikatan organik lain yang bukan jenis protein, misalnya urea dan berbagai ikatan amino, yang terdapat dalam jarinan tumbuhan. Nitrogen yang berasal dari ikatan yang bukan protein, disebut non protein nitrogen (NPN), sebagai lawan dari protein nitrogen (PN), yang total yaitu semua nitrogen yang terdapat di dalam contoh bahan makanan yang diperiksa (Achmad, 1987).
Asam amino yang merupakan monomer protein amino adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu amina dan hidroksil. Pada gugus amina terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil dalam asam amina terdapat dalam atom karbon yang sama (Wirahadi, 1989).
Asam amino yang meupakan monomer (satuan pembentuk) proten amino adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam amino, gugus aino terikat atom karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil (C – α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama (Tim dosen kimia, 2003).
Suatu asam amino dapat diikat sebagai bagian struktur protein dan membetuk banyak sifat fisisnya. Asam amino sering dikatakan suatu senyawa sederhana yang mengandung gugus karboksil dan gugus asam amina, dimana suatu asam alfa amino dan terikat pada gugus asam amino dan terikat pada atom karbon (Sudarmadji, 2004).
Pada umumnya asam amino di isolasi dari protein hidroksilat merupakan asam alfa amino yaitu gugus karboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan satu asam amino dengan yang lain adalah rantai cabang atau gugus R-nya. R-berkisar dari satu atom hydrogen (H) sebagaimana terdapat pada asam amino sedrhana glisin ke ranati karbon yang lebih panjang, yaitu hingga tujuh atom karbon (Almatsier, 2001).
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus hidroksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hydrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang. Pada umumnya asam amino yang di isolasi dari protein hidroksilat merupakan alfa-asam amino, yaitu gugus hidroksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama. Tumbuh-tumbuhan  dan hewan dapat mensintesis protein yaitu tumbuh-tumbuhan dari nitrogen yang tersedia di tanah, sedangkan hewan bersal dari asam amino satu sama lain di namakn ikatan peptide (Poedjiadi, 1994).
Hampir semua asam amino mempunyai fungsi khusus. Triptofan adalah precursor vitamin niasin dan pangantar sraf serotonin. Metionin memberikan gugus metal guna sintesis kolin dan kreatinin. Disamping itu metionin merupakan prekusor sistein dan ikatan mengandung sulfur lain. Fenilalanin adalah prekusor tirosin dan bersama membnetuk tiroksin dan epinerfin (Almatsier, 2001).
B. Uraian Bahan
1. Air suling ( Dirjen POM,1979 )
Nama resmi                              :     Aqua destillata
Nama lain                                 :     Air suling
Rumus molekul                        :     H2O
Berat molekul                           :     18,02
Pemerian                                   :     Cairan putih tidak berwarna dan tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan                            :    Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                                :      Sebagai pelarut
2. Asam Nitrat ( Dirjen POM,1979 )
Nama resmi                              :     Acidum Nitricum
Nama lain                                 :     Asam nitrat
Rumus molekul                        :     HNO3
Berat molekul                           :     63,01
Pemerian                                   :     Cairan, jernih, tidak berwarna, bau khas, menusuk, rasa asam yang tajam.
Kelarutan                                  :     Dapat bercampur dengan air, dengan etanol dan gliserol
Penyimpanan                            :     Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                                 :     Sebagai pereaksi
3. HCl  ( Dirjen POM,1979 )
Nama resmi                              :     Acidum hidrochloridum
Nama lain                                 :     Asam klorida
Rumus molekul                        :     HCl
Berat molekul                           :     36,46
Pemerian                                   :     Larutan tidak berwarna, berasap, bau merangsang.
Kelarutan                                  :     Mudah larut dalam air
Penyimpanan                            :     Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                                 :     Sebagai pereaksi
4. NaOH  ( Dirjen POM,1979 )
Nama resmi                            :     Natrii hydroxydum
Nama lain                               :     Natrium hidroksida
Rumus molekul                      :     NaOH
Berat molekul                         :     40,00
Pemerian                                :     Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping keras dan rapuh, menunjukkan susunan hablur, mudah meleleh, basah,sangat alkalis, korosif, segera menguap bersama karbondioksida.
Kelarutan                               :     Sangat mudah larut dalam air, dan dalam etanol ( 95 % ) P
Penyimpanan                         :     Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                              :     Sebagai pereaksi
5. Tembaga (II) sulfat  ( Dirjen POM,1979 )
Nama resmi                              :     Cupri sulfas
Nama lain                                 :     Tembaga (II) sulfat
Berat  molekul                          :     159,6
Rumus molekul                        :     CuSO4
Pemerian                                   :     Prisma trisiklik atau serbuk hablur biru
Kelarutan                                  :     Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian gliseral, sangat sukar larut dalam air, setara 95 % P.
Penyimpanan                            :     Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                                       :           Sebagai pereaksi.
C. Prosedur Kerja (Tim Penyusun Penuntun kimia organik, 2011)
1. Kelarutan Protein
Isi 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur. Kedalam tabung reaksi yang pertama tambahkan 3 ml air. Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan NaOH 2 M. Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan 3 ml larutan Na2CO3 0,1 M. Kedalam tabung reaksi keempat tambahkan 3 ml HCl 0,1 M. Amati perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Koagulasi Protein
            Isi tabung reaksi dengan 3 ml larutan putih telur. Tambahkan 2 ml larutan (HNO3) 2 M. Amati perubahan yang terjadi. Panaskan tabung reaksi perlahan-perlahan. Dinginkan dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M. Amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi dengan ion-ion logam
Isi tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan putih telur. Tambahkan 2 ml larutan HNO3 2M. Amati perubahan yang terjadi. Panaskan tabung reaksi perlahan-lahan. Dinginkan dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M. Amati perubahan yang terjadi.  





















                                              BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
  A. Alat Yang Digunakan
Adapun alat-alat yang digunakan adalah cawan porselen, gegep kayu, gelas ukur, lampu spiritus, pipet tetes, pipet skala, rak tabung dan tabung reaksi.
B. Bahan Yang Digunakan
Adapun bahan yang digunakan adalah AgNO3, Aquadest, CuSO4, etiket,  FeCl3, HCl, HNO3, larutan putih telur (ayam ras), NaOH, Na2CO3, NaCl, Pb(NO3)2 dan tissue.
C. Cara Kerja
·      KELARUTAN PROTEIN
1. Diisi 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur
2. Ditabung reaksi pertama tambahkan 3 ml air
3. Ditabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan NaOH 2M
4. Ditabung reaksi ketiga tamakan 3 ml larutan Na2CO3 0,1 M
6. Diamati perubahan yang terjadi.
·      KOAGULASI PROTEIN
1. Diisi tabung reaksi 3 ml larutan putih telur
2. Ditambahkan 2 ml larutan (HNO3) 2 M
3. Diamati perubahan yang terjadi
4. Dipanaskan tabung reaksi perlahan-lahan
5. Dinginkan dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M
6. Diamati perubahan yang terjadi.
·       REAKSI DENGAN ION-ION LOGAM
1. Diisi tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan putih telur (1:1)
2. Ditabung pertama tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi
3. Ditabung reaksi kedua tambahkan beberapa tetes larutan CuSO4 0,1, amati perubahan yang terjadi
4. Ditabung reaksi ketiga tambahkan beberapa tetes larutan NaCl 0,1 M
5. Ditabung reaksi keempat tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 0,1 M, amati perubahan yang terjadi
6. Ditabung reaksi kelima tambahkan beberapa tetes larutan (Pb(NO3)2) 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi. 










BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel Hasil Reaksi
a. Kelarutan protein
Putih telur dengan pelarut
Pengamatan
1. Air
Larut
2. Larutan NaOH
Tidak larut dan membentuk dua fase
3. Larutan Na2CO3
Larut
4. Larutan HCl
Tidak larut dan membentuk 2 fase

b. Koagulasi protein
Putih telur dengan pelarut
Pengamatan
1. Sebelum dipanaskan HNO3
Terjadi penggumpalan
2. Setelah dipanaskan
Terjadi penggumpalan dan membentuk dua fase
3. Pada bagian bawah tabung reaksi
Membentuk cairan berwarna kuning
4. Pada bagian atas tabun reaksi
Dinginkan + NaOH
Membentuk gmpalan warna putih
Berubah menjadi warna orange bagian atas dan bawah menggumpal


3. Reaksi dengan ion-ion logam
Putih telur dengan pelarut
Pengamatan
AgNO3
Terbentuk gumpalan putih
CuSO4
Terjadi gumpalan warna hijau
NaCl
Larut dan tidak terjadi denatuasi
FeCl3
Terjadi gumpalan warna orange
Pb(NO3)2
Terjadi gumpalan warna putih

2. Reaksi
  1. Kelarutan Protein
a.       Larutan putih telur dan air
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + H2O →
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C - O- + H3O+
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N
b.      Larutan putih telur dan NaOH
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + NaOH →
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C - ONa + H2O
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N
c.       Larutan putih telur dan Na2CO3
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
2H2N – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + Na2CO3
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
2H3N+– CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C - ONa + H2CO3
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N
d.       Larutan putih telur dan HCl
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + HCl →
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C – OH + Cl- + H2O
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                       
                                                       N
  1. Koagulasi Protein
Larutan putih telur dan HNO3
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + HNO3
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C - OH + NO3-
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N

     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H3N+  – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + NO3-
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C – O- + NaNO3 + NO3-
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
2H2N – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – ONa + CuSO4
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
            R – CH -------------------------------- C – OH
                     │                                             ║
                    NH2                                          O
 




                                            Cu                            + Na2SO4 + H2
 



                      O                                          NH2
                                  ║                                           │
                             HO-C ----------------------------- CH-R

  1. Reaksi dengan Ion-Ion Logam
a.       Larutan putih telur dan AgNO3
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + AgNO3
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C - OAg + H2O
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                         
b.      Larutan putih telur dan CuSO4
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + CuSO4
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                      
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C
                │                      │                    │                  O    
                R                       R                    R                      
                                                       N                                   Cu + 2H2SO4                       
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║          O          
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N

c.        Larutan putih telur dan NaCl
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + NaCl →
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C – ONa + HCl               │                                │                    │                          
                R                       R                    R                      
                                                       N

d.       Larutan putih telur dan FeCl3
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + FeCl3
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C             
│                                   │                    │                         
                R                       R                    R                   O            
                                                       N
     O                      O                     O                      
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C          O      Fe + 3HCl
│                                   │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N
     O                      O                     O           O          
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C           
│                                   │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                       N
e.       Larutan putih telur dan Pb(NO3)2
     O                        O                      O
     ║                        ║                      ║
H2N   – CH – C  - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + Pb(NO3)2
                │                       │                       │
                R                         R                       R
                                                       N
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║                       
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C
                │                      │                    │                  O    
                R                       R                    R                      
                                                       N                                 Pb + 2HNO3              
     O                      O                     O                     
     ║                      ║                     ║          O          
H3N+  – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C
                │                      │                    │                         
                R                       R                    R                      
                                                     



PEMBAHASAN
Protein adalah molekul organic yang terbanyak didalam sel. Lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Selain itu, protein adalah biomomekul yang sesungguhnya, karena senyawa ini menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan.
Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada lagi yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein mudah larut dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut dalam air. Pada percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu, keasaman/pH dan garam-garam organic atau anorganik dapat memengaruhi sifat-sifat protein, misalnya struktur dan kelarutannya.
Pada percoban reaksi uji protein dilakukan dengan cara tes biuret karena tes ini merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi protein. Dalam larutan basa Biuret memberikan warna hijau dengan CuSO4, karena terbentuk kompleks Cu++ dengan gugus CO dan gugus NH dari rantai peptide dalam suasana basa, jika larutan berada dalam suasana basa kuat ditambahkan larutan CuSO4 akan menjadi warna merah ungu.
Pada percobaan pengendapan dengan logam, digunakan putih telur, dimana putih telur digunakan sebagai antidotum atau anti racun, dimana logam-logam berat yang beracundapat mengendap bersama protein, sedangkan pH telur mengandung protein sehingga digunakan sebagai antidotum atau anti racun.
Pada percobaan pengendapan dengan alkohol membuktikan bahwa dengan penambahan pelarut organik seperti aseton atau alkohol dalam protein dapat menurunkan kelarutan protein. Hal ini disebabkan karena kelarutan protein tergantung pada kedudukan dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidropob polar didalam molekul, sehingga menghasilkan protein yang dipole.
Pada percobaan dengan reaksi-reaksi pengendapan dilakukan dua metode yaitu termokoagulasi yang dilakukan dengan cara memanaskan larutan protein yang sudah ditetesi NaOH. Pada percoban ini didapat bahwa pada pemanasan pada suhu tinggi dapat menyebabkan protein akan terdenaturasi dan ditambahkan NaOH pada percobaan ini untuk menetralkan pH dari telur yang dipakai.













BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pada reaksi kelarutan protein, larutan putih telur mudah larut dalam air dan Na2CO3 dan sukar larut dalam NaOH dan HCl
2.      Pada koagulasi protein pada bagian bawah tabung reaksi membentuk cairan berwarna jingga, ditengah tabung reaksi membentuk gumpalan putih yang menandakan adanya protein dan pada bagian atas tabung reaksi ada NaOH.
3.      Pada reaksi dengan ion-ion logam, larutan putih telur bereaksi positif membentuk kompleks dengan logam berat yaitu Pb(NO3)2, AgNO3, FeCl3, NaCl, dan CuSO4.
B. Saran
  Sebaiknya bahan-bahan praktikum disediakan oleh laboratoriujm serta pada saat praktikum berlangsung asisten pembimbing senantiasa mendampingi praktikannya sehingga hasil dari praktikum sesuai dengan yang diharapkan.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. “Penuntun Praktikum Kimia Organik”, Universitas Muslim Indonesia Makassar. Hal 26-27

Ditjen POM, (1979),”  Farmakope Indonesia “, Edisi III, Departemen Kesehatan  Republik Indonesia. Jakarta.

Sudarmadji.,2004.,” Analisa Bahan Makanan dan Pertanian”., UGM Press., Jogjakarta. Hal 163-165

Winarno. F.G, (2004), “ Kimia Pangan dan Gizi “, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hal 231-233

Wirahadikusumah.,1989.,” Biokimia Protein Enzim dan Asam Nukleat”., ITB.,Bandung. Hal 178-180




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: